Feeds:
Posts
Comments

Tulisan ini untuk menanggapi short video cuplikan cetamah Uztad Firanda Andirja.  Silakan saksikan dulu sampai selesai

https://youtube.com/shorts/6vRzsl7wIho?feature=share

Uztad Firanda ini sebenarnya berpendidikan tinggi, lihat saja gelar akademiknya berderet-deret. Dalam ilmu agama Islam tidak diragukan lagi. Tapi dalam agama lain? Sayang sekali beliau tidak pernah membaca kitab referensi resminya, tapi berani membahasnya di depan publik. Akibatnya jadi lucu dan mencederai intelektualitasnya sendiri.

Uztad Firanda mengira Tuhan yg disebut Bapa di Alkitab adlh Allah tuhannya Islam juga, dan Yesus adlh Isa.  Ini asumsi akibat sok tahu tapi lupa bahwa Allah tuhannya sendiri tidak pernah dusebut bapa.  Trinitas itu istilah yg maksudnya satu Tuhan yg betkarya dengan Firman dan RohNya sendiri. Ini bukan ajaran Paulus tapi sudah tertulis di tiga ayat pertama di Kitab Torah yang pertama.  Tidak ada pula istilah “tuhan bapa tuhan anak”. Yang tertulis adalah Satu Tuhan yg disebut Bapa namaNya YHWH (Kel 3:15, Yes 42:8, Yes 64:8) Firman YHWH yg diutus datang sbg Mesias dengan nama Yesus disebut Sang Putra Tuhan Yang Hidup (Lukas 2:11) RohNya YHWH yg diutus menyertai orang percaya disebut Roh Kudus. 

YHWH tidak pernah mati dan tidak ada hubungannya dengan Allah tuhannya Islam yg tdk pernah disebut bapa dan tidak punya roh (qs 19:17, 88-93)

Orang Kristen melek Alkitab tidak akan terpengaruh cara dakwah seperti ini, sebab mereka tahu bhw YHWH Tuhan di Alkitab yg mengutus Firman (Dvar) Nya sendiri dalam nama Yesus bukan Allah tuhan yang mengutus Isa dan Muhammad.

Kalau benar ada banyak orang Kristen Filipina di Arab Saudi yang pindah Islam karena dakwah seperti ini, itu lebih baik. Orang (yang mengaku) Kristen tapi malas mendalami Alkitab, shg tidak tahu dan tidak tunduk terhadap hukum yang terutama di Kitab Torah “YHWH Elohenu YHWH Echad” sehingga sembrono begitu saja menganggap “tuhan yg sama” (tuhan di Alkitab adalah Allah juga) itu sebenarnya sudah Islam. Jadi lebih baik sekalian masuk Islam.

YHWH Elohenu YHWH Echad sudah tertulis di Kitab Torah Ul 6:4-5 dan 1300 an tahun kemudian ditegaskan lagi oleh Yesus di Mark 12:29-30. Bila diterjemahkan apa adanya, artinya “YHWH lah Tuhan kita YHWH itu Echad. Kata Echad menekankan bahwa YHWH itu tidak sekedar jumlahnya satu tapi satu-satunya, unique, tidak sama sehingga tidak boleh dianggap sama saja dengan ilah-ilah manapun. Hal ini ditegaskan lagi di Yesaya 42:8 bahwa YHWH tidak sudi sharing kemuliaan dengan siapapun. Kemuliaan hanya milik YHWH, FirmanNya dan RohNya sendiri.

Jadi, orang (yang mengaku) Kristen tapi menganggap remeh hukum ini akan lebih baik sekalian keluar. Bila ia menganggap YHWH itu sama saja dengan Brahman tuhan di agama Hindhu misalnya, maka lebih baik ia masuk Hindhu, demikian pula bila ia menganggap YHWH sama saja dengan Allah tuhan di Islam, akan lebih baik ia masuk Islam.

Bagaimana Mengetahui Kesaksian Itu Dusta atau Tidak?

Reels kesaksian seorang penyandang autisme ini terus menerus ada di time line saya dan walaupun sudah saya tanggapi langsung di kolom komen, beberapa teman secara japri whatsapp maupun messenger mendesak agar saya tanggapi dan luruskan.

Baik, ini tanggapan saya bukan sebagai orang Kristen, tapi sebagai orang umum saja yang sama-sama bisa nenonton, mendengar dan membaca fakta tertulis di Alkitab dan Al Quran, seperti lainnya. Sekarang ini jaman internet, kitab referensi agama apapun bisa dibaca kapan saja oleh siapa saja terlepas apapun agamanya. Jadi ketika ada orang bersaksi mengenai satu agama, kesaksiannya itu langsung bisa diketahui benar tidaknya dengan dibandingkan apa yang sesungguhnya tertulis di kitab referensi agama tersebut.

Berdasarkan YANG TERTULIS di 39 Kitab TaNaKh (di Indonesia disebut Perjanjian Lama (PL)) dan 27 Kitab Brit Hadasah (di Indonesia disebut Perjanjian Baru (PB)) sebagai otoritas tertinggi ajaran Kekristenan, dan Al Quran sebagai otoritas tertinggi ajaran Islam, sebagai pembaca saya bisa pastikan bahwa kesaksian ini adalah SAKSI DUSTA karena tidak sesuai dengan yang tertulis.

  1. Yesus di Alkitab Beragama Islam
    Salah satu ciri orang beragama Islam itu berdoa kepada satu tuhan yang bernama Allah (Qs 20:14) dan tidak memanggilnya bapa, karena memanggil bapa kepada Allah berarti memandang diri sendiri sebagai anak dan itu mendatangkan murka Allah seperti tertulis di Qs 19:88-93.

Yesus tercatat berkali-kali berdoa dengan menyebut “Bapa” kepada Tuhan. Bahkan di Alkitab Terjemahan LAI yang memakai kata allah sebagai kata umum untuk terjemahan semua kata “eloah/elohim” (god/gods) tidak pernah ada ayatnya Yesus berdoa dengan berkata “Ya Allah”, selalu ” Ya Bapa” (Yoh 17:1) atau “Ya BapaKu” (Mat 11:25) atau ketika mengajarkan orang berdoa “Bapa kami” (Mat 6:9-13).

Mat 5:9 Yesus mengajarkan “berbahagialah orang yang membawa damai, mereka akan disebut anak-anak Tuhan” – ini directly bertentangan dengan Qs 19:88-99.

Berdasarkan yang tertulis, Yesus tidak beragama Islam dan tidak mengajarkan ajaran Islam karena yang dilakukan Yesus itu justru mendatangkan murka Allah tuhan dalam ajaran Islam, tidak layak diteladani oleh umat Islam sedunia yang mengimani Qs 19:88-93.

Sebagai info saja, Tuhan di Alkitab yang disebut Bapa yang diajarkan Yesus dan para nabi adalah yang namaNya YHWH. Dari jaman para nabi YHWH sudah berkenan disebut Bapa (Torah Kel 32:6, Yes 64:8). Itu sebabnya ketika Yesus berdoa atau mengajarkan berdoa kepada “Bapa” orang yang mendengarkan pengajaranNya tidak ada yang bertanya “Bapa siapa sih?”. Semua orang sudah tahu karena mereka mengenal TaNaKh sejak kecil.

Dengan demkian kesaksian “Yesus di Alkitab beragama Islam” adalah kesaksian dusta.

2) Yesus di Alkitab itu”Rasul”
Kata “nabi” dan kata “rasul” di Alkitab berbeda pengertiannya dengan kata nabi dan kata rasul di Al Quran. Di Al Quran Muhammad itu nabi sekaligus rasul Allah.

Berbeda dengan Alkitab.

Kata “nabi” di Alkitab adalah qualifikasi orang bisa disebut “nabi” bila memperlihatkan kemampuan melakukan mujikzat dan atau nubuat yang tergenapi. Tercatat di Alkitab ada orang yang menyebut Yesus Nabi karena Yesus melakukan mujikzat. Masih OK lah kalau ada yang mengatakan Yesus di Alkitab adalah nabi.

Tapi “rasul”? Tidak ada di manapun di Alkitab Yesus disebut ” Rasul”. Kata Ibrani yang diterjemahkan dengan kata “rasul” adalah kata “schliah” yang pengertiannya “murid atau cantrik/duta/apostel – murid yang menghamba dan meneruskan ajaran Gurunya, yaitu Sang Mesias Yesus. Jadi kalau ada yang disebut “Rasul” di Alkitab PASTI itu di PB dan pengertiannya adalah “rasul” (Murid/Duta/Apostel/Penerus Ajaran) Nya Yesus, bukan Yesus sendiri karena di Yoh 13:13 Yesus sudah disebut “Rebbe” (Guru)

Saksi dusta lagi.

3) Yesus di Alkitab Menyuruh Mengimaani Muhammad
Ini yang paling fatal. Si Anak Autis ini (atau siapapun orang yang menyesatkannya) mungkin terlalu naive dan mengira seluruh dunia hanya dia sendiri yang baca Alkitab, sehingga bisa ngarang bebas tanpa takut ketahuan. Tentu saja siapapun yang baca Alkitab mau dibolak balik sampai ubanan, tidak ada ayatnya Yesus menyuruh mengimani Muhammad.

3.1. Ajaran Muhammad nabinya umat Islam di Al Quran seperti tersebut di atas directly bertentangan dengan ajaran Yesus di Alkitab. Jadi kalau Yesus mengamanatkan orang untuk mengikuti ajaran Muhammad , itu artinya Yesus menentang ajaranNya sendiri.

Muhammad mengajarkan “tiada tuhan selain Allah” (Qs 20:14)

Yesus mengajarkan “Bapa (YHWH) satu-satunya Tuhan yang benar (Yoh 17:1-3)

3.2. Kalau memang ada ayatnya, maka sudah dari dulu para murid Yesus, dari Petrus Yakubus Yohanes sampai Paulus akan mengajarkan orang masuk Islam dan mengikuti Muhammad

3.3. Si anak Autis (dan siapapun yang menyesatkannya) tampa sadar sudah menghina Muhammad nabinya sendiri. Kalau sampai ada tertulis di Alkitab Yesus menyuruh mengimani Muhammad, itu memposisikan Muhammad sebagai rasulnya Yesus seperti Petrus Paulus Yakubus dst, bukan rasulnya Allah lagi, dan itu sudah mengingkari syahadat Islam sendiri.

Kesimpulan: Kesaksian si Anak Autis ini kesaksian palsu/dusta, menghina Islam sebagai agama barunya sendiri sekaligus fitnah terhadap agama lain sehingga melanggar larangan tuhannya sendiri di Qs 2:191 dan Qs 6:108. Sebagai umat Islam dia menhimani apa yang disebut “dosa jariyah”. Semakin sering reels kesaksiannya ditonton orang di sosmed, sebanyak itu dosa saksi dusta, fitnah, menhina nabi sendiri, menghina sesembahan orang lain yang bukan Allah terulangi terus. Kasihan sekali. Jangan dibully tapi doakan agar segera mendapat pertolongan.

Orang pindah agama mau sehari 27x di atas lemari itu hak azasi yang tidak bisa diganggu gugat dan di lindungi negara. Tapi bersaksi dusta itu dosa besar yang memalukan, baik menurut Alkitab maupun Islam.

Saran saya kepada semua teman-teman Kristen, kalau sudah memilih menjadi orang Kristen bersungguhlah dengan Alkitab, pelajari baik-baik, jangan cuma apa kata gereja apa kata pendeta, supaya kalau suatu hari pindah agama baru, kesaksianmu terhadap agama lama tetap bisa dipertanggungjawabkan secara kitabiah, tidak bikin malu dan dosa baru di agama baru nggih.

Demikian maturnuwun
Merdeka!
17 Agustus 2022

Dalam video itu, Uztad Kainama dengan sangat bangga mengulas apa yang beliau “temukan” di Alkitab Ibrani. Orang Kristen awam yang malas menyelidiki sendiri dan belum pernah mengalami hadirat Tuhan secara pribadi, akan sangat mudah terpengaruh.

Ustad Kainama (yang mengaku mantan pendeta), berdasarkan kesaksiannya sendiri, sudah membuktikan bahwa beliau kalau benar mantan pendeta, beliau adalah pendeta yang sangat salah paham terhadap Alkitab, baik yabg text Ibrani maupun LAI. Beliau tidak menempatkan text Bhs asli Ibrani dulu sebagai otoritas tertinggi, tapi kebingungannya terhadap istilah-istilah Penterjemah LAI dulu lalu main cocokologi. Mari kita ulas satu per satu ayat-ayat yang di “tafsir* menurut kacamatanya sendiri. Tidak semua, supaya tidak terlalu panjang, beberapa saja.

Kejadian 1:1 Bereshit bara Elohim et HaShamayim w’HaAretz (Pada mulanya Elohim (God) menciptakan langit dan bumi. Hanya karena LAI menterjemahkan kata Elohim/God dengan kata Allah, Pak Uztad Kainama menyangka bahwa itulah nama Tuhan/God/Elohim di Alkitab. Pak Uztad akan pusing nanti kalau ketemu Terjemahan LAI untuk Mazmur 96:5 karena di sana tertulis “allah segala bangsa adalah berhala yang hampa” – masak iya nama Tuhan juga nama berhala hanta dibedakan dengan huruf kecil? Sementara kita semua tahu dalam bahasa Ibrani tidak ada huruf besar kecil.

Yang saya tidak habis pikir, bagaimana sekaliber beliau bisa menyangka nama Tuhan di Alkitab adalah “Allah” pdhal sama sekali tidak ada kata Allah di Text Ibrani sebagai bahasa asli Alkitab. Bagaimana mungkin kata Elohim (jelas-jelas dari kata dasar Eloah + akhiran im) bisa disangkanya nama Tuhan yang sama dengan tuhan barunya hanya karena bunyi yang hampir sama? Sekolah di mana dulu selama jadi pendeta. Belajar bhs Ibrani di mana?

Ulangan 6:4 / Mark 12:29 Shma Ysrael YHWH Elohenu YHWH Echad. Uztad Kainama bisa baca text Ibraninya tetapi tidak tahu mengapa tulisan YHWH dibaca Adonai sejarahnya bagaimana dan hanya fokus pada kata “echad” yang disangkanya itu artinya sekedar “satu”. Uztad Kainama kemudian membandingkan “echad” (yang disangkanya sekedar satu) dengan istilah “trinitas”. Betul istilah trinitas memang tidak ada di Alkitab, tapi tuhan bernama Allah juga tidak ada, tapi beliau mengabaikan bahwa di ayat ini tidak ada kata “Allah” (yang disangkanya nama tuhan di Alkitab). Sangat jelas Ulangan 6:4 tertulis nama YHWH, bukan Allah, tapi sengaja diabaikan. Kata “elohenu” jelas ini kata Ibrani dengan kata dasar “eloah” (artinya sama dengan kata God) + akhiran enu menjadi elohenu artinya menjadi “our God” (Tuhan kita). Hanya karena LAI menterjemahkan “our God” menjadi “Allah kita” Sang Uztad mengalami kekacauan logika, seolah-olah terjemahan LAI (yang baru ada tahun 1950 an) sebagai patokan di atas text Ibrani.

Keluaran 20:1-3 Jangan ada padamu ilah (allah -LAI) lain di hadapanKu. Ayat 1 yang tertulis “Anoki YHWH Eloheka” (Akulah YHWH Tuhanmu) diabaikan lalu menafsir ayat 3 “jangan ada allah lain selain Allah” – sungguh menjadi sangat lucu. Siapapun yang waras yang membaca mulai ayat 1 akan tahu bahwa ayat 3 bermaksud mengatakan “jangan ada padamu ilah (sesembahan/god/tuhan) lain selain YHWH. Memang kata YHWH di Alkitab LAI ditulis TUHAN (huruf besar semua), tapi masak sih sekelas pendeta tidak tahu? Padahal LAI pun menuliskannya di halaman catatan., apa maksud kata TUHAN huruf besar semua

Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang dibahas, termasuk ayat di Kitab Ezra “besyum elah Ysrael” (Bhs Hebrew Aramaic yang artinya sama dengan “in the Name of The God of Israel” (Dalam Nama Tuhannya Israel) disangkanya itu kata yang sama dengan kata “bismillah” dalam agama barunya.

Nehemiyah 6:8 sangat jelas di Text Ibrani Ezra memuji YHWH, HaElohim (The God/Satu-Satunya Tuhan) HaGadol (Yang Besar). Jadi yang disebut HaElohim HaGadol oleh Ezra di ayat ini adalah YHWH. Tapi itupun diabaikan oleh Pak Uztad, pokoknya HaGadol dianggap sama saja dengan takbir di agama barunya, yang padahal ditujukan kepada ilah yang berbeda dengan yang dipuji oleh Ezra.

Uztad Kainama mengaku bahwa sebelum masuk Islam gerejanya mengajarkan ada tiga Allah! Nah!! Lalu check di text Ibrani – sebenarnya langkahnya sudah benar, tapi sayangnya beliau missed siapa itu YHWH di TaNaKh. Dia tidak tahu siapa yang dipanggil Adonai dan mengapa disebut Echad (satu2nya), karena terkecoh dengan kata TUHAN, Tuhan, Allah dan allah di Terjemahan LAI.

Memang, ada sebagian orang, bahkan sebagian rabbi Yahudi pun, berpendapat bahwa YHWH (Tuhan di Alkitab) sama saja dengan ALLH (tuhan di Al Quran). Tapi ini asumsi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan terhadap Alkitab dan Al Quran sendiri. Contoh: Antara Torah Kel 32:6 dan Yes 64:8 YHWH berkenan memandang manusia sbg anak2Nya shg sebutan “bnei Elohim” (Anak-anak Tuhan) pun menjadi hal yang tidak aneh, dibanding QS 19:88-93 di mana Allah murka berat bila ada manusia disebut anaknya. Ini dua karakter yang bertentangan sehingga tidak mungkin YHWH Tuhan yang sama dengan ALLH.

Uztad Kainama dengan demikian, berdasarkan kesaksiannya sendiri, adalah mantan Kristen pengguna Alkitab Terjemahan LAI yang bingung dengan doktrin gereja “tiga Allah – Allah Bapa, Allah Anak, Allah Roh Kudus” (yang mana juga tidak ada istilah ini di Alkitab) dan istilah-istilah di Alkitab LAI, tidak mengenal siapa Tuhan yang disebut Bapa, otomatis akan bingung dengan siapa Yesus. Uztad Kainama bahkan tidak sadar bahwa LAI pun sudah menuliskan catatan di halaman belakang apa maksudnya kata TUHAN huruf besar semua. Kalau beliau adalah jemaat awam, bisa dimengerti, tapi kalau benar beliau pendeta, waduh! Kalau pendetanya saja tidak tahu hal-hal basic Alkitab, bagaimana dengan jemaatnya?

Baruch Hashem suka cita saya adalah bahwa sekarang beliau sudah keluar sekalian sehingga tidak lagi memakai baju pendeta sehingga tidak bisa lagi mengakibatkan kebingungan dalam jemaat Tuhan.

Belajar dari kasus Uztad Kainama, sungguh saya terbeban untuk mengingatkan kepada semua lembaga gereja untuk tidak sembarangan membuat istilah yang tidak ada di Alkitab supaya tidak membingungkan jemaat. Demikian pula dengan kita semua sebagai jemaat, otoritas tertinggi ajaran Kekristenan adalah 66 kitab di Alkitab. Dengarkan semua pengajaran, tapi kembalikan semuanya kepada Alkitab. Ujilah, bila ajaran itu memang kebenaran, mau dibolak balik seperti apapun, pasti tidak bertabrakan dengan satu ayatpun di Alkitab

Tulisan ini untuk mengcounter kesalahpahaman Uztad Kainama terhadap Alkitab baik yang Text Ibrani maupun Terjemahan LAI, bukan untuk menyerang keyakinan barunya.

Berikut ini rangkuman mengenai Siapa Yesus di Alkitab dari salah satu mentor saya, Bapak Kartono The, berdasarkan yang tertulis di Alkitab dan pengalaman pribadinya.

SIAPA YESUS BAGIMUMatius 16:15 (TB) Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?”

Matius 16:15 (TB) Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?”

Banyak pengikut Kristus punya pengalaman pribadi dengan Kristus. Tapi banyak juga yang belum. Pengalaman dengan Kristuslah yang menentukan level iman setiap orang.

Alkitab menuliskan beberapa pendapat orang tentang Yesus:

1. Mesias / Kristus

Matius 16:16 (TB) Maka jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Putra Elohim yang hidup!” (Ben HaElohim Chayyim)

Yohanes 1:41
Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: “Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus).”

2. Raja Orang Yahudi

Yohanes 19:19
Dan Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: “Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi.”

3. Juru Selamat Manusia

Matius 1:21
Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.”

4. Immanuel

Matius 1:23
“Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” — yang berarti: Elohim menyertai kita.

5. Putra Tunggal Elohim

Yohanes 1:18
Tidak seorang pun yang pernah melihat Elohim; tetapi Putra Tunggal Elohim, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.

Yohanes 3:18
Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Putra Tunggal Elohim

6. Anak Domba Elohim

Yohanes 1:29
Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak domba Elohim, yang menghapus dosa dunia.

7. Nabi

Matius 16:14
Jawab mereka: “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.”

8. Guru & Tuhan (Teacher and Lord)

Yohanes 13:13
Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.

Bagi saya , siapakah Yesus?ini yang sangat penting buat pribadi saya:

Yesus adalah pemulung yang memungut sampah seperti saya , lalu dibersihkan dan dipakai sebagai alat / bejana berharga bagiNya
Saya sangat bersyukur ditemukan olehNya.

Lukas 5:32
Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.”

PASTIKAN KITA PUNYA PENGALAMAN PRIBADI DENGAN YESUS AGAR KITA BISA PUNYA IMAN YANG MENGALAMI TUHAN DAN BISA BERBUAH BANYAK

Tambahan dari saya berdasarkan yang tertulis juga di Alkitab:

Yoh 8:56 dibanding Torah Kej 15:1-2
Yesus scr implisit di ayat ini mengaku Dia lah Firman TUHAN (DVAR YHWH) yg sama yg sebelumnya datang scr fisik dan berbicara kepada Abraham sbg El Shadday di Kej 15:1-2 (itu sebabnya para Imam mumbul2 marah dan menuduh Yesus sudah menghujat)

Yoh 1:1-3 dibanding Kejadian 1:1-3
Yesus adalah Firman TUHAN yang sama yg kuasaNya mengakibatkan segala yang dikehendaki ada, dari tidak ada menjadi ada tercipta hanya dgn kalimat “jadilah”

Jangan lengah dan terkecoh dengan asumsi-asumsi mempersamakan Yesus dengan tokoh manapun di luar Alkitab dan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan secara kitabiah. Tidak ada Yesus di tempat lain, hanya satu Tuan kita, Yesus Sang Mesias (Yahshua HaMasiach) Yang Ilahi bagi kemuliaan Bapa Sorgawi Melekh HaOlam.

Tuhan mengijinkan saya menyaksikan keajaibanNya lagi. Ada orang terancam terusir dari kontrakannya, dihina dina oleh pemilik rumah kontrakan, pdhal ada anggota keluarganya yang sedang sakit.

Saya tidak bisa membantu secara finansial, saya hanya menguatkannya dalam doa, agar dia tidak menyerah dalam pengharapannya kepada Tuhan. Tuhan pasti sanggup menolong dan buka jalan dan pertolongannya pasti tepat waktu. Berserah dan percaya, jangan terpancing sakit hati karena sudah dihina dina, tapi ampuni dam doakan orangnya mintakan ampun kepada Tuhan.

Dari pengalaman, saya percaya pada prinsip ini: terutama di saat genting kita dalam keadaan tidak berdaya, bergantung pada pertolongan Tuhan,

1) jangan panik, berusaha kalahkan kepanikan, hitung kebaikan Tuhan, sampai rasa takut kita berubah menjadi pujian dan kekaguman kepada kebesaranNya

2) jangan sampai menyimpan amarah dan kebencian, pastikan hati kita bersih. Segera bertobat bila sempat marah apalagi mengeluarkan perkataan buruk kepada orang lain, segera saat itu juga begitu kita tersadar.

Tidak mudah menenangkan diri di tengah amukan badai, tapi itulah rahasia kemenangan. Hati harus dalam keadaan bersyukur dan kekaguman kepada Tuhan sehingga hati kita percaya kepada kebesaranNya. Kondisi seperti inilah yang memposisikan kita pada “domain” Tuhan, kita connect kepada Yang Maha Tunggi, dan itulah yang membawa kemenangan.

Jam 00:00 tadi orangnya kasih kabar dan bersaksi, Tuhan sangat baik, Dia mengirimkam pertolongan tepat waktu, dia tidak jadi terusir dari kontrakannya. Saya dimiscall supaya saya baca chatnya, kasih kabar baik ini, dan tentu saja, suka cita saya bertumpuk-tumpuk melebihi suka citanya.

Tuhan itu besar, dan baik banget. Berbahagialah orang yang diijinkan melihat kebesaranNya dalam segala keadaan. Amen

“In returning and rest shall you be saved, in quiteness and confidence shall be your strength” – Yesayahu 30:15

Tulisan ini untuk menyanggah posting dari public group Facebook “Islam Meluruskan Kristen”, bisa dibaca di sini

https://m.facebook.com/groups/329097694965973/permalink/416671416208600/?sfnsn=wiwspmo

Kalau tidak bisa lagi dibuka, bisa pakai link Youtube berikut ini, kesaksian Uztad Kainama “masuk Islam karena Cinta Yesus”

https://youtu.be/ZBnRDsH5PVw

Karena diposting secara publik, maka saya respond secara publik juga, “Seandainya Benar Yesus beragama Islam”, saya memakai pembuktian terbalik berdasarkan Text Al Quran (sebagai Otoritas Tetinggi Ajaran Islam) dibanding Text Alkitab (sebagai Otoritas Tertinggi ajaran Kristen)

Allah tuhan di Al Quran tidak boleh dipanggil Bapa karena tidak memandang siapapun sebagai anak. Sesuai yang tertulis di QS 19:88-93 “Dan mereka berkata: ‘Yang Mahapemurah mengambil (mempunyai) anak.’ (QS. 19:88) Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat munkar, (QS. 19:89) hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, (QS. 19:90) karena mereka mendakwa Allah Yang Mahapemurah mempunyai anak. (QS. 19:9 1) Dan
tidak layak bagi Yang Mahapemurah mengambil (mempunyai) anak. (QS. 19:92) Tidak seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Yang Mahapemurah selaku seorang hamba. (QS. 19:93) 

Allah tuhannya umat Islam punya 99 nama sebutan berdasarkan sifat-sifatnya (disebut Asmaul Husna) dan tidak satupun dari 99 nama ini yang maknanya sama dengan kata bapa. Itu sebabnya kita tidak pernah menemui satu orang muslim pun yang mengajarkan dan memanggil tuhannya dengan sebutan bapa. Sampai di sini, kita semua tahu bahwa memanggil bapa kepada Allah (dengan demikian memandang diri sendiri sebagai anaknya) itu perbuatan yang mendatangkan murka Allah, tuhannya umat Islam.

Sekarang mari kita lihat bagaimana Yesus berdoa. Karena yang menuduh memakai Alkitab Terjemahan LAI, saya pun akan memakai Alkitab Terjemahan LAI:

Ada banyak sekali ayat tertulis Yesus berdoa dengan berkata “Ya Bapa”, salah satunya Yoh 17:1 sehingga ” Engkau” di ayat 3 merujuk kepada “Allah” yang berkenan dipanggil “Bapa” di ayat 1, sebagai satu-satunya “Allah” yang benar.

Matius 11:25 lagi, Yesus berdoa “Aku bersyukur kepadaMu ya BapaKu, Tuhan atas Langit dan Bumi … ” — Yesus memanggil Tuhan atas Langit dan Bumi dengan panggilan “BapaKu” dengan demikian Yesus memandang diri sendiri sebagai PutraNya dan memandangNya sebagai BapaNya sendiri.

Belum lagi ajaran Yesus di Matius 5:9 “berbahagilah yang membawa damai karena mereka akan disebut anak-anak Allah (bnei Elohim)”.  Waduuh dibanding QS 19:88-93 perkataan Yesus ini sangat amat mendatangkan murka Allah tuhannya Islam.

Juga, perkataan Yesus di Yoh 4:24 “Allah (Elohim) itu Roh, barang siapa menyembahNya harus menyembah dalam roh dan kebenaran”. Ini bertentangan dengan ajaran Islam yang tertulis di Al Quran QS 19:17 – berdasarkan Tafsir Kemenag RI dan Tafsir Al Jalalayn, yang dimaksud dengan ” roh kami” di ayat ini adalah Jibril, bukan rohnya Allah sendiri.

Dari contoh ayat saja, bila dipaksakan “Yesus itu muslim” maka sesuai QS 19:88-93 Yesus sudah mendatangkan murka Allah tuhannya umat muslim, sehingga pemaksaan ini justru menjadi blunder terhadap ajaran Islam sendiri. Berdasarkan perbandingan ini saja, kiranya sangat jelas bahwa kata “Allah” di Alkitab Terjemahan LAI tidak sama dengan dan tidak merujuk kepada “Allah” tuhannya umat Islam di Al Quran. Namanya beda, sifat dan karakter beda, hukum dan penghakiman beda, bahkan sorga yang dijanjikan juga beda.

Yesus di Alkitab datang sebagai orang Yahudi, melalui keluarga Yahudi di lingkungan masyarakat Yahudi, sehingga bisa dipastikan sejak kecil juga mengikuti tradisi seperti anak-anak Yahudi lainnya, salah satunya belajar Torah dan Kitab Para Nabi. Tuhan (“Allah” – LAI) yang diajarkan oleh Yesus dari jaman Kitab Torah dan Kitab Para Nabi (jauuh sebelum kedatanganNya) adalah Tuhan (Allah – LAI) yang memandang manusia sebagai anak-anakNya sehingga berkenan disebut Bapa (Keluaran 32:6, Yesaya 64:8). Yesus sendiri bahkan mengajarkan orang berdoa dengan sapaan “Bapa kami”.

Dengan demikian, tuduhan “Yesus muslim, siapa yang cinta Yesus harus masuk Islam” justru terbantahkan bukan hanya oleh Alkitab, tapi juga oleh Al Quran sendiri.

Orang Kristen yang masuk Islam boleh-boleh saja, itu hak masing-masing warga negara untuk memilih keyakinan dan itu dilindungi negara. Tetapi kalau alasan “karena cinta Yesus” ya keliru lah, karena ajaran Yesus di Alkitab dibanding ajaran Islam justru bertentangan. Jadi kalau ada orang berkata “saya masuk Islam karena cinta Yesus” tanpa disadarinya sudah “ridho” terhadap ajaran Yesus di atas sebagai ajaran Islam, sehingga justru menghina ajaran Islam sendiri.

Dari pada tuduh menuduh seperti itu, mengapa kita tidak saling menghormati saja?  Syiar agama boleh saja, tetapi bila dengan cara memelintir kitab agama lain sehingga malah menjadi blunder terhadap ajaran agama sendiri, itu yang menurut hemat saya tidak bijak.  Orang Kristen yang masuk Islam harusnya karena merasa lebih cocok dengan ajaran Al Quran, demikian pula orang Islam yang pindah Kristen harusnya karena merasa lebih cocok ddngan ajaran Alkitab — bukan karena mencampur aduk ajaran Alkitab diaplikasikan ke Islam dan sebaliknya.

Nuwun

Alkitab LAI adalah Alkitab Terjemahan Bahasa Indonesia oleh LAI (Lembaga Alkitab Indonesia). LAI adalah salah satu lembaga independen (tidak di bawah gereja manapun) khusus penterjemahan Alkitab, berdiri sekitar tahun 1950 an, berkantor di Jakarta. Dengan demikian LAI adalah lembaga penterjemahan Alkitab yang tertua di Indonesia, sehingga Alkitab Terjemahannya menjadi yang paling banyak dipakai dan paling populer baik cetak maupun on line. Sebagian besar orang Kristen di Indonesia adalah pengguna Alkitab LAI, bahkan pihak2 yang menyerang Alkitab pun pakainya juga Alkitab LAI.

LAI menterjemahkan Alkitab dari KJV, yaitu Alkitab Terjemahan Bahasa Inggris Tertua abad 16 Masehi. Kenapa dinamai KJV (King James Version) karena Penterjemahan ini atas perintah King James, Raja Inggris saat itu.

Dari situ bahasa orang Kristen pengguna Alkitab LAI ini agak aneh tapi nyata 🙂 karena LAI mengadopsi beberapa kata yang sama tapi maknanya berbeda dari pengertian umum. Yang akan kita bahas di sini adalah, kata Allah dan kata Tuhan.

Secara umum, kata Allah adalah nama tuhan di agama lain di luar Alkitab, dan kata Tuhan menurut kamus umum adalah sesembahan/yang disembah/yg diimani sbg pencipta langit dan bumi. Bila anak SMP ditanya apa bahasa Inggrisnya kata Tuhan, pasti dijawab “God”, apa bahasa Indonesianya kata Lord, pasti sijawab Tuan, karena memang kamusnya seperti itu. Tetapi LAI memaknainya berbeda, yaitu:

1) Kata TUHAN (huruf besar semua)

Adalah terjemahan untuk kata LORD (juga huruf besar semua) di KJV, yang adalah terjemahan untuk kata Adonai (Ibrani) yang arti harafiahnya Paduka Tuanku. Mengapa pakai huruf besar semua, itu TANDA dari Penterjemah KJV yang diikuti oleh LAI bahwa di text Ibrani nya tidak tertulis kata Adonai, tapi tertulis langsung namaNya, YHWH. Kata “Adonai” di Alkitab tidak dinisbatkan kepada siapapun selain YHWH

2) Kata Allah/ALLAH/allah

Kata ALLAH, Allah, allah di Alkitab LAI adalah kata umum terjemahan untuk kata GOD, God, god/gods di KJV. Jadi semua sesembahan (god) yang benar maupun berhala, oleh LAI semuanya diterjemahkan dengan kata allah, hanya dibedakan dengan huruf besar kecil.

Contoh: Yoh 17:3 Engkau (Bapa) satu-satunya Allah yang benar. Kata Allah pakai A besar krn merujuk pada Bapa (YHWH). The Only True God (KJV) diterjemahkan menjadi “satu-satunya Allah yang benar”. Tapi di Terjemahan Mazmur 96:5 dipakai kata allah huruf kecil semua karena merujuk pada berhala (allah segala bangsa adalah berhala yang hampa tetapi TUHAN (YHWH) lah yang menjadikan langit)

3) Kata Tuhan (huruf Besar Kecil)

Adalah terjemahan untuk kata Lord (KJV) khusus yang dinisbatkan pada nama YHWH dan nama Yeshua. Untuk membedakan bahwa ini Lord (Tuan) yang ilahi, Penterjemah LAI (juga KSUP dan ILT) tidak memakai kata “Tuan” tapi kata “Tuhan”. Bagaimana membedakannya? Mana yang dinisbatkan pada nama YHWH mana pada nama Yesus? Harus dilihat kata sebelum dan sesudahnya, atau dari konteksnya, dengan melihat ayat-ayat sebelum dan atau sesudahnya.

Lebih jauh, kita bisa temukan ada banyak frase tertulis TUHAN Allah, Tuhan ALLAH, Tuhan Allah – kata yang sama ditulis dalam 3 cara berbeda. Ada TUHAN Allahmu, TUHAN Allah kita, TUHAN Allah nenek moyangmu, TUHAN Allahku, juga ada Tuhan Allahku, Tuhan Allahmu, Tuhan Allah kita, ada juga “allah segala bangsa”, allah asing. Ada Anak Allah, ada anak-anak Allah.

Penulisannya berbeda, tapi pengucapannya sama, sehingga sangat mudah mengakkbatkan kebingungan. Supaya tidak bingung, pembaca perlu membandingkan Alkitab LAI dengan KJV sbg sumber yang dipakai LAI, dan dengan Text Ibrani. Yang tidak bisa baca huruf Ibrani seperti saya bisa pakai Terjemahan OJB (Ortodox Jewish Bible) atau download aplikasi biblehub (dot) (com) di sana ada text Ibrani beserta transliterasinya kata per kata.

Dengan membandingkan ketiganya, tahulah kita apa maksudnya frase-frase di atas:

TUHAN Allah (LAI) adalah LORD God (KJV) adalah YHWH Elohim (Ibrani) sehingga bila diterjemahkan ke bahasa Indonesia apa adanya artinya menjadi Tuhan YHWH. Dengan demikian TUHAN Allah kita (LAI) adalah LORD our God (KJV) YHWH Elohenu (Ibrani) maksudnya YHWH Tuhan kita.

Tuhan Allah (LAI) adalah Lord God (KJV) Adonai Elohim (Ibrani). Karena kata Adonai hanya dinisbatkan pada YHWH, maka maknanya sama, Tuhan YHWH. Demikian pula dengan Tuhan Allah kita (Adonai Elohenu/The Lord our God) maksudnya sama dengan YHWH Tuhan kita. Semua ayat di PL di mana tertulis TUHAN Allah kita ketika di ulang di PB pasti tertulis Tuhan Allah kita (Contoh Ulangan 6:4 vs Mark 12:29)

Tuhan ALLAH (LAI) adalah Lord GOD (KJV) adalah Adonai YHWH (Ibrani) shg maknanya Paduka Tuanku (My Great Lord) YHWH (Kejadian 15:1-2).

Tuhan kita Yesus Kristus (LAI) adalah Our Lord Jesus Christ (KJV) sehingga maksudnya adalah Tuan kita (Yang Ilahi) Yesus Sang Mesias. Mengapa Ilahi karena berdasarkan pengakuan Yesus sendiri di Yoh 8:56 dibanding Kejadian 15:1-2 Yesus bukan siapapun selain Sang Firman YHWH yang sama yang sebelumnya datang dan berbicara kepada Abraham sebagai YHWH Elohim, dan Abraham menyapaNya “Adonai YHWH” (Paduka Tuanku YHWH)

Anak Allah (LAI) adalah The Son of God (KJV) Ben HaElohim (Ibrani) — ini sebutan khusus bagi Sang Mesias, FirmanNya YHWH Elohim yang datang dalam wukud manusia, manusia biasa yang mengaku Ben HaElohim pasti didakwa sudah menghujat. Itulah yang terjadi ketika Yesus (yang oleh para Imam dianggap manusia biasa) diadili. Yesus tidak menampik bahwa Dialah HaMasiach Ben HaElohim Chayyim (Sang Mesias Putra Tuhan yang Hidup) sehingga Yesus divonis sudah menghujat YHWH dan dihukum mati.

Beda lagi dengan “anak-anak Allah” (LAI) adalah Children of God (KJV) berasal dari Bnei Elohim — ini sebutan bagi semua manusia yang mengasihi YHWH Elohim. Seandainya Yesus di pengadilan berkata “O tidak, aku bilang Aku ini Bnei Elohim” pasti tidak divonis menghujat (tapi dengan demikian Yesus berdusta dan itu tidak mungkin)

Itu sebabnya di PB LAI banyak ditemui ayat di mana kata Allah dan kata Tuhan dipakai bersamaan, contoh 1 Korintus 8:6 oleh Paulus: namun bagi kita hanya ada satu Allah yaitu Bapa … dan satu Tuhan yaitu Yesus Kristus. Yang tidak mengerti, akan mudah sekali menuduh Paulus mengajarkan ada dua tuhan, satu bernama Allah satu bernama Yesus. Tapi tentu saja tidak seperti itu dari sononya. Yang diajarjan Paulus adalah satu Elohim (God) yaitu Bapa (dgn demikian merujuk pada YHWH) … dan satu Adon (Lord) yaitu Yesus Sang Mesias. Klop dengan ajaran Yesus di Yoh 17:1-3, Mazmur 96:5, dan Torah Ulangan 4:35

Jangan percaya saya begitu saja, tapi temukan dan bandingkan sendiri antara LAI, KJV dan Ibrani /OJB dan itu sangat mudah bila kita download Aplikasi Bible You Version. Tinggal pilih ayat, lalu klik “Compare” langsung keluar semua 🙂

Selamat menyelidiki Alkitab, Shalom

Shalom teman-teman,

Yoh 1:1-3 dan Wahyu 3:14 sama-sama membicarakan Yesus, Sang Firman Tuhan.

Yoh 1:1-3 menulis bahwa Sang Firman sudah ada sejak awal mula bersama Sang Elohim dan Sang Firman itu natureNya ilahi/elohim (bukan ciptaan). Di ayat 3 dijelaskan lagi bahwa segala sesuatu diciptakan oleh Dia (Sang Firman) dan tanpa Dia tidak ada satupun yg dijadikan.

Sampai di sini Yoh 1:1-3 ini klop cocok galicok dengan tiga ayat pertama dari seluruh ayat di Alkitab, Kejadian 1:1-3, Sang Elohim berkehendak mencipta dan Kuasa FirmanNya bekerja sehingga mengakibatkan segala sesuatu yang dikehendaki ada, dari tidak ada menjadi ada tercipta, hanya dengan satu kata “Jadilah”.

Tiba-tiba Wahyu 3:14, sama-sama ditulis Yohanes (walaupun beda orang) menuliskan bahwa Sang Firman yang begitu dasyat dalam karya Penciptaan itu disebutkan “permulaan segala ciptaan”

Dari situ “tuduhan” berasal “Alkitab itu palsu karena bahkan mengenai Yesus ciptaan atau bukan ciptaan saja kontrasiksi. Wahyu 3:14 ini juga yang dipakai sbg dalil oleh Sekte SY untuk mendoktrin “Yesus adalah ciptaan yang utama dan pertama” walaupun menabrak banyak ayat lainnya.

Bagaimana menjawabnya?

Logika kita mengajarkan, kalau Tuhan itu Pencipta, masak iya FirmanNya ciptaan, tapi kalau demikian, apakah Wahyu 3:14 salah? Kalau Wahyu 3:14 salah, maka layak dipertanyakan akurasi Alkitab secara keseluruhan. Banyak orang Kristen tidak dapat menjawab tuduhan ini secara tegas dan yang belum pernah mengalami Tuhan secara pribadi, akan percaya “ternyata agama seberang yang benar, Alkitab sudah dipalsukan, Yesus itu ciptaan, lalu … tahu sendiri kelanjutannya.

Begini. Yang disandingkan itu dari TERJEMAHAN LAI. Namanya terjemahan, harus di cross check dengan bahasa aslinya. Kesalahan terjemahan bisa terjadi, bukan karena Alkitabnya yang salah, tapi ini human error karena penterjemah juga punya keterbatasan, dan ini sangat mudah dimemgerti.

Wahyu/Revelation/Hisgalus 3:14 tertulis demikian:
LAI … permulaan dari ciptaan Allah
KJV … the beginning of the Creation of God
Ibrani … Resyit et Bri’at Hashem

KJV menterjemahkan kata Ibrani “Bri’at” dengan kata “Creation” shg sepadan dgn kata Bhs Indonesia “Penciptaan” atau Pekerjaan Mencipta”
Tetapi LAI menterjenahkannya dengan kata “ciptaan” yg pdhal padan katanya dalam Bhs Inggris adalah kata “creatures” dan Ibrani “nivrah”. Tidak cocok kan? Karena di KJV faktanya tertulis Creation (bukan creatures) dan Ibrani tertulis Bri’at (bukan nivrah).

Maka tahulah kita sekarang bahwa Yoh 1:1-3 vs Wahyu 3:14 bukan kontradiksi, tapi hanya kesalahan pemilihan kata dalam terjemahan Bhs Indonesianya.

Sesuai yang tertulis, Yoh 1:1-3 dibanding Torah Kejadian 1:1-3, Yoh 8:56 dibanding Torah Kejadian 15:1-2, Wahyu 3:14 justru mengkonfirmasi bahwa Yesus adalah Sang Firman Tuhan yang Ilahi, bukan ciptaan, tapi sebaliknya, yang dalam Karya Penciptaan KuasaNya mengakibatkan langit dan bumi ada tercipta. Yesus adalah Firman Tuhan yang sama yang melaksanakan karya pertama Tuhan yaitu Mencipta. Nama Yesus dipakai dalam Karya Keselamatan ketika Dia datang lagi dalam wujud manusia sebagai Mesias, untuk menyelamatkan kita dari kebinasaan kekal. Tapi Dia Firman Tuhan yang satu sama yang sudah ada sejak kekekalan sampai kekekalan

HalleluYah, Amen
Aman

#menjawabtuduhan #apologetics

Istilah Rasul dan Nabi Dalam Kekristenan

Menyambung posting saya sebelumnya, bahasanya orang Kristen yang aneh (mengadopsi bahasa lain tapi pengertiannya berbeda), kali ini istilah “Nabi” dan “Rasul”

Istilah NABI

Secara umum adalah utusan Tuhan, menerima wahyu, untuk memberitakan kehendak Tuhan. Tapi di dalam Kekristenan yang bisa disebut Nabi (berasal dari kata Ibrani Navi) adalah:

1) orang yang berinteraksi langsung dengan Sang Firman TUHAN yang datang ke bumi secara fisik berbicara kepadanya.

Contoh:
Yeremia 4:1 … Datanglah Firman TUHAN kepadaku dan berkata …

dan

2) Orang tersebut diteguhkan oleh Tuhan dengan kemampuan melakukan mujikzat dan atau nubuat di hadapan banyak orang (bukan sembunyi2) sehingga khalayak tahu bahwa benar Tuhan telah mengutusnya

Istilah RASUL

Secara umum atau bagaimana pengertian salam agama lain, monggo, tetapi kata “Rasul” dalam Alkitab dipakai sbg terjemahan kata Ibrani “sliach” – pengertiannya bukan pembawa syariat/pengajaran baru, tapi lebih pada “murid penerus ajaran tuan gurunya”.

Yang disebut “Rasul” di Alkitab, selalu Rasul (Nya) Yesus Sang Mesias (yang oleh Petrus disebut Guru dan Tuan (Teacher and Lord) Yoh 13:13) dengan demikian “murid penerus ajaran Yesus Sang Mesias”

Jadi kalau mendengar orang Kristen menyebut2 Rasul kepada tokoh2 Alkitab seperti Paulus, Petrus, Yohanes, dst itu maksudnya gelar bagi orang penerus/penyampai/pemberita ajaran Yesus Sang Mesias.

Apakah orang-orang yang disebut rasul ini punya kemampuan kenabian, yes, mereka dalam pelayanannya menyembuhkan orang sakit bahkan membangkitkan orang mati. Tapi mereka tidak dipanggil Nabi.

Jadi kalau ditarik kesimpulan, sama-sama berinteraksi langsung dengan Sang Firman TUHAN, yang disebut Nabi adalah yang berinteraksi langsung dengan Sang Firman TUHAN yg datang dan berbicara sbg TUHAN (YHWH), sedangkan yang disebut Rasul/Sliach adalah yang berinteraksi langsung dengan Sang Firman TUHAN yang datang sebagai Mesias dengan nama Yesus.

Apakah dengan demikian mereka “Hamba Tuhan” O iya hamba Tuhan banget sehingga mereka tidak boleh meninggikan diri dan tidak melawan ketika dianiaya. Rasul Paulus bahkan menyebut dirinya “hamba Sang Mesias” (Roma 1:1) dan “rasul yang paling hina” (1 Kor 15:9)

Demikian sekedar info. Maturnuwun perhatiannya

Masih berkaitan dengan posting (atau lebih tepatnya Curhatan) kemarin, ada yang salah paham dengan istilah “hamba Tuhan”.

Tidak bisa disalahkan hanya perlu diluruskan saja, karena memang istilah dan jargon orang Kristen itu aneh tapi nyata hehe. Kenapa aneh karena banyak pakai kata yang sama dalam Bhs Indonesia, bahkan ada yang berasal dari Bhs Arab, tapi pengertiannya berbeda dari pengertian umum.

Istilah “hamba tuhan” menurut pengertian umum ya semua manusia ciptaan Tuhan ini lah hamba. Tapi bahasanya orang Kristen, orang disebut “hamba Tuhan” maksudnya sebagai pelayan Jemaat Tuhan. Bisa pendeta, pastor, evangelist, diakon, dan macam2 lagi jabatan secara struktural di Gereja, bisa juga non struktural seperti ketika saya misalnya, melayani walaupun satu orang pun (eg mendoakannya, mengajak ibadah, mengajak doa syafaat, membagikan dan membahas ayat2 Alkitab, dst), pada saat itu saya berfungsi sebagai hamba Tuhan dalam pelayanan tersebut.

Pada saat dia bertindak menjalankan fungsi sebagai Hamba Tuhan, godaannya berat. Apa lagi Hamba Tuhan selebritis yang followernya sudah ribuan, gedung gereja besar dengan peralatan canggih. Oh itu godaan untuk “mencuri” kemuliaan Tuhan sangat besar dan bisa terjadi tanpa disadarinya. Yang saya maksud adalah, tanpa sadar dia menikmati dikagumi dihormati banyak orang seolah2 itu hasil keringatnya sendiri tanpa keterlibatan Tuhan, lupa bahwa dia adalah hamba Tuhan, lalu attitudenya berubah, dari yg seharusnya seorang hamba menjadi Diva. Jadi perlu terus didoakan.

Di luar fungsi “pelayanan”, karena Tuhannya orang Kristen memandang manusia sbg anak2Nya dan Dia sendiri menghendaki kami memanggilNya Bapa, orang Kristen memanggil diri sendiri dan sesama Kristen dengan sebutan “anak-anak Tuhan” (children of God) berasal dari istilah Ibrani “bnei Elohim”. Ini berbeda dengan “Ben HaElohim” ya. Sebutan Ben HaElohim (The Son of God), Ben HaAdam (The Son of Man) Ben HaElyon (The Son of the Most High) hanya dinisbatkan bagi Firman (Dvar) Nya sendiri yang diutus datang dalam rupa manusia dgn nama Yesus/Yeshua sbg Mesias, bukan yg lain.

Mekaten sekedar info. #HambaTuhan #BenHaElohim #bneielohim